PEREMPUAN SEBAGAI KOMODITAS WARUNG KOPI PANGKU DI KECAMATAN GONDANGLEGI
Kata Kunci:
Warung Kopi Pangku, Komodifikasi Tubuh Perempuan, Ekonomi Informal, Norma Sosial, Interaksi Simbolik, Eksploitasi, Dinamika MasyarakatAbstrak
Warung kopi pangku di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, merupakan suatu bentuk usaha informal yang memanfaatkan tubuh perempuan sebagai daya tarik utama guna menarik minat pelanggan laki-laki. Fenomena ini menunjukkan adanya praktik komodifikasi dan eksploitasi tubuh perempuan yang dilakukan secara terbuka dalam ruang publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pelayan perempuan diposisikan dalam praktik bisnis warung kopi pangku, faktor-faktor yang mendorong mereka terlibat di dalamnya, serta bagaimana masyarakat merespons keberadaan warung tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama perempuan bekerja di warung kopi pangku adalah karena faktor ekonomi, keterbatasan pendidikan, serta pengaruh lingkungan sosial. Interaksi yang terjadi di warung ini kerap melibatkan simbol-simbol sensualitas, seperti pakaian minim, bahasa tubuh menggoda, serta komunikasi nonverbal yang digunakan sebagai strategi menarik pelanggan. Sementara itu, respons masyarakat sekitar beragam, sebagian menolak karena dianggap melanggar norma sosial dan membahayakan moral generasi muda, sementara sebagian lainnya memilih bersikap netral atau mendukung secara tidak langsung karena memperoleh manfaat ekonomi. Keberadaan warung kopi pangku mencerminkan adanya benturan nilai antara kebutuhan ekonomi, norma sosial, dan posisi gender dalam masyarakat desa, serta memperlihatkan kompleksitas persoalan sosial di ranah ekonomi informal


